Jumat, 19 Januari 2024

TOPIK 3 MULAI DIRI FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

 

Nama                    : Rizka Setya Rini

NIM                       : 06194882326010

Mata Kuliah        : Filosofi Pendidikan Indonesia


 

TOPIK 3 MULAI DIRI - MANUSIA INDONESIA


 

1.       Menurut Anda, apa yang khas dan unik sebagai manusia Indonesia?

Jawab :

Menurut saya manusia pada dasarnya memang diciptakan berbeda-beda satu sama lain. Dan ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri adalah keberagaman suku, adat istiadat, budaya, agama, ras dan bahasa didalam masyarakatnya. Sehingga hal inilah yang membuat khas dan unik, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan seperti semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

 

2.       Mengapa Anda perlu mengenal manusia Indonesia dalam proses mendidik?

Jawab :

Dari keanekaragaman tersebut membentu sebuah sifat atau karakter dalam diri manusia. Itulah mengapa sebagai seorang pendidik harus mampu memahami dan mengetahui karakteristik peserta didik yang berbeda-beda untuk dijadikan sebuah pedoman dan pertimbangan baik dalam memilih materi, metode serta strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya dan profil belajar peserta didik. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

 

3.       Apa yang Anda syukuri sebagai manusia Indonesia?

Jawab :

Sebagai manusia Indonesia saya bersyukur, karena dengan keanekaragaman tersebut menjadikan manusia yang unik dan khas. Sehingga saya dapat belajar bagaimana cara menghargai dan saling menghormati satu sama lain dan saya juga bisa belajar mengenal karakteristik yang beragam. Hal ini dapat saya jadikan acuan agar bisa menjadi seorang pendidik yang mampu mengenal dan memahami karakteristik peserta didiknya yang beragam.

Kamis, 28 Desember 2023

KONEKSI ANTAR MATERI – TOPIK 1 – PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI - PPG PRAJABATAN

 

Gambar : https://tenrycolle.com/universitas/infographic/pembelajaran-berdiferensiasi-mengakomodir-keragaman-peserta-didik/

1.       

SEL.07.2-T1-6. Koneksi Antar Materi


 1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini?

Pengetahuan baru yang saya dapatkan dengan mempelajari topik ini adalah saya mengetahui konsep tentang pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri sehingga membuat saya lebih sadar akan perbedaan setiap individu murid. Tidak hanya itu saya juga mengetahui landasan teori pada pembelajaran berdiferensiasi yaitu : Teori sistem ekologi menjelaskan tentang perkembangan individu dalam interaksi diluar dirinya yang mempengaruhi aspek perkembangannya. Lalu ada Teori multiple Intelligences, pada teori ini kita dapat mengetahui bahwa seseorang memiliki kemampuan memecahkan masalah di situasi yang bermacam-macam dan diteori ini kita juga dapat mengetahui bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Kemudian ada Zone of Proximal Development (ZPD), yang dimana kita dapat mengetahui bahwa terdapat dua level kemampuan setiap individu yaitu tingkat perkembangan aktuan dan tingkat perkembangan potensial. Dan yang terakhir ada Teori Learning Modalities atau yang biasa dikenal dengan VAK (Visual, Auditori & Kinestetik) dimana setiap individu memiliki tipe belajarnya yang berbeda-beda.

 

 

 2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Pengetahuan tentang Pembelajaran Berdiferensiasi ini dapat memberikan pandangan kepada saya tentang penerapan dikelas agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik. Yang dimana pada Pembelajaran Berdiferensiasi ini saya harus melakukan langkah awal yaitu asesmen diagnostik baik tertulis maupun tidak tertulis agar saya dapat mengetahui karakteristik dan kemampuan peserta didik. Dengan modal ini saya dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya dan memberikan ruang kolaborasi dan eksplorasi serta melakukan evalusai terhadap perkembangan peserta didik.




Minggu, 17 Desember 2023

TOPIK 2 - 01.01.2-T2-2. Mulai dari Diri - Siapa Ki Hadjar Dewantara bagi Saya ?


 PPG PRAJABATAN

FILOSOFI PENDIDIKAN INDNESIA

TOPIK 2 - 01.01.2-T2-2. Mulai dari Diri - Siapa Ki Hadjar Dewantara bagi Saya?

Oleh : Rizka Setya Rini

 

1.       Instruksi Penugasan Tulisan Reflektif

Tugas 2.1: Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan:

  1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran?

Dari yang saya pahami dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran adalah pendidikan merupakan memanusiakan manusia dan pengajaran itu sendiri termasuk kedalam pendidikan. Yang dimana pengajaran merupakan kegiatan pendidikan dalam proses memberi ilmu. Selaras dengan Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat.

Ki Hajar Dewantara juga mencetuskan 3 filosofi pendidikan yang hingga saat ini masih di gunakan dalam dunia pendidikan yaitu : 1). Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. 2). Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. 3). Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Bagi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari dilakukannya proses pendidikan adalah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya (Dewantara, 1961:20).

 2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?

Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mbangun Karso Tut Wuri Handayani yang artinya didepan menjadi teladan, ditengah membangun semangat, dibelakang mampu mendorong. Yang dimana relevansi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara ini yaitu dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mencapai kesejahteraan umum yang mana pendidikan Indonesia bukan hanya di tuntut memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu membentuk manusia yang berilmu pengetahuan, berahlak mulia, memiliki karakteristik kebudayaan Indonesia yang berdaya saing dalam kemajuan dan perkembangan zaman. Indonesia di kembangkan oleh sistem pembelajaran dengan kurikulum pembelajaran yang terus berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dalam upaya menciptakan masyarakat Indonesia yang mencapai kebahagiaan hidupnya tetapi tetap mempertahankan ciri serta budaya bangsa Indonesia.

Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara pada pendidikan Indonesia saat ini dengan adanya Kurikulum Merdeka hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa Kurikulum Merdeka menekankan pendidikan yang berpusat pada peserta didik yang mana setiap peserta didik memiliki individu yang unik dan berbeda satu sama lain. Sementara Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara holistik, memperhatikan minat dan bakat mereka, serta mempersiapkan mereka menjadi warga negara yang mandiri dan kompetitif. Jadi Kurikulum Merdeka adalah sebuah sistem pembeajaran yang menyesuaikan dengan kondisi serta karakteristik masing-masing peserta didik dalam artian lebih fleksibel.

Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara didalam konteks pendidikan pada saat saya mengenyam pendidikan sebagai seorang siswa yang pada saat itu masih dengan K13 sehingga relevansinya pada pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah sama-sama mengarahkan tujuan pendidikan dalam empat dimensi, yaitu tujuan jasmani, akal, rohani dan sosial. Dan pada K13 Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup dan urutan yang dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan dan guru berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Jadi k13 ini adalah termasuk sistem pendidikan yang sangat berurutan.

 3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru?

 

Pada saya menjadi peserta didik saya belum merasakan kemerdekaan dalam belajar di karenakan pada saat itu belum di berlakukannya Kurikulum Merdeka. Akan tetapi pada Kurikulum pada saat saya menjadi peserta didik juga dapat menuntun peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran hanya saja materi dan bahan ajarnya yang berbeda. Yang dimana pada saat saya menjadi peserta didik yang masih menggunakan K13 materinya padat dan berurutan berbeda dengan Kurikulum Merdeka yang cara pembelajarannya serta materinya di sesuaikan dengan kondisi serta karakteristik peserta didik dan dapat mendalami bidang yang diminati. Kemudian ketika saya memilih masuk pada Program Pendidikan Profesi Guru saya merasa saya merdeka dalam belajar saya bisa mengerjakan tugas dimana saja dengan referensi yang sangat luas serta bahan belajar yang tidak terbatas. Dan saya rasa guru juga merasakan hal yang sama guru juga menjadi lebih kreatif dengan metode serta bahan ajar yang luas dan disesuaikan dengan kondisi peserta didiknya.

 

 

2.       Harapan dan Ekspektasi

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini?

Untuk Diri Sendiri :

 

Harapan saya ketika saya menjadi sorang pendidik saya harus bisa menjadi seorang pendidik yang memahami kondisi individu peserta didik saya sehingga saya bisa memberikan pengajaran yang sesuai dengan peserta didik saya.

Untuk Diri Sendiri :

-          Saya berharap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan topik 2 ini dengan mengambil gagasan Ki Hajar Dewantara yang kemudian menerapkannya pada pembelajaran saat ini yang berfokus pada peserta didik melalui  eksplorasi konsep materi,  kolaborasi guru, dan  refleksi diri.

           Materi yang saya harapkan termasuk dalam topik ini, yaitu materi yang memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran bermakna dan model pembelajaran  sesuai dengan tujuan pendidikan  Ki Hajar Dewantara dan implementasi konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

            Harapan saya dari topik ini manfaat yang saya dapat adalah menerapkan konsep pembelajaran filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran di kelas secara nyata  dan memahami hakikat mengajar.

 

 

 

Untuk Peserta Didik :

 

Harapan saya kepada peserta didik dengan adanya kurikulum merdeka ini diharapkan peserta didik merasakan keleluasaan dalam mendalami bidang-bidang yang diminati secara maksimal. Peserta didik tidak merasa terbelenggu dengan aturan-aturan yang di haruskan menjadi pintar untuk segala mata pelajaran.

Untuk Peserta Didik :

 

Saya harap ini dapat membantu pesrta didik memahami pembelajaran. Dapat mengembangkan keterampilan sesuai  minat, kemampuan dan karakteristik setiap individu. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam seluruh materi pelajaran dan mendorong siswa untuk  bekerja sama dalam diskusi kelompok.

 

Jumat, 15 Desember 2023

KONEKSI ANTAR MATER - RELEVANSI PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL

 

Penulis : Rizka Setya Rini

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional


                                               


                            Ki Hajar Dewantara Mantan Menteri Pengajaran Republik Indonesia 

Saya memilih untuk menjadi seorang guru karena kesan seorang guru dimata saya adalah seorang yang bekerja tanpa pamrih, dan selalu menjadi bagian terpenting dalam setiap proses perjalanan masa depan seseorang dan terlebih lagi seorang guru dapat memberikan ilmu yang dapat bermanfaat untuk murid-muridnya. Meskipun dalam perjalanan saya untuk bisa menjadi guru yang profesional terdapat banyak kendala baik dari perekonomian yang bisa di bilang saya bukan dari keluarga yang berkecukupan akan tetapi saya memiliki motovasi tersendiri apabila saya menjadi seorang  guru dan ilmu yang saya berikan itu dapat diamalkan serta dilakukan oleh murid-murid saya maka itu akan menjadi amalan jariyah atau amalan yang tidak akan terputus bagi saya. Dan dari seorang gurulah yang dapat mencetak generasi bangsa yang berkemajuan yang dapat membangun bangsa yang lebih baik lagi.

Oleh karena itu, dengan adanya pendidikan maka dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang, karena membuat sadar akan lingkungannya sehingga membantu meningkatkan komunikasi dan mengekspresikan pendapat. Pikiran menjadi matang melalui pendidikan yang tepat serta bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Pendidikan membuat seseorang mandiri dan membantunya mengikuti aturan negara dan dengan pendidikanlah yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini membantu orang memahami kebutuhan mereka dan memberi mereka kesempatan untuk memenuhinya. Maka dari itu pendidikan adalah dasar dari pengobatan yang tepat. Dengan pendidikan seseorang dapat bekerja di industri dan jasa profesional lainnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah suatu upaya untuk memajukan pembentukan moral (kekuatan batin dan budi pekerti) serta pertumbuhan jiwa dan raga pada anak. Pendidikan juga diartikan sebagai tempat tumbuhnya benih-benih segala  kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat nasional agar seluruh unsur peradaban dan kebudayaan dapat tumbuh subur. Ki Hajar Dewantara menekankan  perlunya menyelenggarakan pendidikan kebudayaan dan kebangsaan dengan mendidik anak sesuai dengan kebutuhan alam dan zaman seseorang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan kata lain pertumbuhan anak melebihi kemampuan dan kemauan pendidik.

Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar secara intensif dan komprehensif tanpa meninggalkan budaya yang ada. Anak-anak didorong untuk belajar banyak hal dimana saja dan bersama siapa saja, namun penguatan budaya menjadi poin penting yang dapat menjadi prinsip atau pedoman bagi kemajuan zaman. Ki Hajar Dewantara mengusung semboyan yang sampai detik ini masih diterapkan dalam dunia pendidikan yaitu : Ing Ngarsa Sung Tuladha (didepan memeberi contoh yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (ditengah sebagai penguat) dan Tut wuri Handayani (dibelakang memberi dorongan).

Refleksi

Dari pembelajaran yang saya dapatkan dari Topik 1 Filosofi Pendidikan Indonesia sebagai berikut :

1.       Saya dapat menggali lebih dalam diri saya dan motivasi saya untuk menjadi guru yang profesional.

2.       Saya lebih memahami perjalanan pendidikan yang ada di Indonesia serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan.

3.       Saya dapat mengetahui Filosofi Pendidikan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang di implementasi serta diadaptasi untuk pendidikan saat ini.

4.       Saya menjadi lebih paham bagaimana menjadi guru yang menyenangkan, berkompeten di bidang ilmunya, serta berkepribadian yang baik sehingga anak didiknya dapat mencontoh hal-hal baik yang ada pada gurunya.

 

TOPIK 3 MULAI DIRI FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

  Nama                     : Rizka Setya Rini NIM                        : 06194882326010 Mata Kuliah         : Filosofi Pendidikan I...